Assalamu’alaikum wr wb,
Sehat itu mahal harganya, apabila tubuh kita ini sehat maka
kehidupan kita disadari atau tidak insyaallah senantiasa merasa tenang, senang,
lapang dan beraktifitas dengan maksimal. Akan tetapi sebaliknya bila tubuh kita
tidak sehat dapat dipastikan kegiatan akan terhambat, tidak bersemangat, mudah
sekali emosi atau tersinggung sehingga hari-hari akan kita lalui dengan suram.
Seperti yang kita tahu khususnya orang kita sebagai muslim
sering mendengar bahwa “Al-Qur’an adalah penyembuh segala penyakit” dan “Tidak
akan berubah nasib suatu kaum apabila kaum itu tidak mau merubahnya”.
Berbagai cara digali, dikelola dan diklaim berasal dari
Al-Qur’an untuk mengupayakan kesembuhan penyakit. Mulai dari membaca satu atau
beberapa ayat hingga sekian puluh, ratus bahkan ribuan kali; menuliskan ayat
diatas selembar kertas lalu dibakar, abunya dimasukkan kedalam air dan diminum;
hingga doa-doa khusus yang dibaca agar penyakit bisa berpindah ketubuh hewan.
Belum lagi yang berikhtiar harus ke -maaf- dukun, melakukan
ritual-ritual khusus mohon kesembuhan, pergi kedokter mulai dari dokter umum
hingga yang sudah bergelar professor, meminum obat2an hingga operasi sampai
keluar negeri dengan biaya yang selangit.Pertanyaannya adalah apakah semua itu
benar? Apakah semua itu pasti berhasil?
Wallahualam pada kenyataannya banyak yang berakhir di
ritual-ritual sesat atau berakhir di meja operasi, naudzubillahimindzalik………
Semua adalah ikhtiar, semua adalah usaha agar kita menjadi
sembuh dan sehat asal tidak bertentangan dengan ajaran agama insyaallah hal itu
sah-sah saja. Tapi sebenarnya tahukah kita bahwa segala penyakit itu datangnya
dari diri kita? Bukan berasal virus, kuman bakteri, nyamuk, mutasi sel dan
sebagainya. Memang ketika kita sakit ketika diteliti ada yang namanya virus,
kuman, bakteri yang merajalela didalam tubuh kita tapi itu bukanlah sebab itu
hanya akibat !!
Ya…. semua yang diklaim sebagai sebab sakit sebetulnya
adalah akibat dari perbuatan kita sendiri, tingkahlaku kita sehari-hari yang
kurang terpuji dihadapan Allah SWT. Dimana perilaku yang kurang terpuji
tersebut (baca: akhlak yang kurang baik) menjadikan malaikat Atid terus
mencatat dan mencatat serta melaporkannya di hadapan Allah SWT, dimana sudah
berjalan bertahun-tahun bahkan mungkin juga sudah berbelas bahkan berpuluh
tahun sehingga akhirnya Allah menurunkan suatu musibah berupa penyakit sebagai
pengingat kita umatNya agar segera kembali kejalanNya.Hal ini mungkin luput
dari perhatian kita semua tapi hal itu sudah terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an
yang sudah berabad-abad lalu tercipta dan sudah dijamin keabsahannya dan
kebenarannya serta tak terbantahkan hingga akhir jaman bahkan Allah SWT sendiri
yang menjamin.
Coba kita renungkan ayat-ayat berikut, mari kita baca
satu-persatu dengan pelan, teliti dan arif.
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah
disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar
dari kesalahan-kesalahanmu. Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab
Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung dan tidak pula
penolong selain Allah. QS: As-Syuura 42 :30-31
Nah…….sudah jelas disini bahwa apapun musibah itu yang
menimpa kita adalah awalnya karena perbuatan kita sendiri, karena
kesalahan-kesalahan kita sendiri, karena dosa-dosa kita sendiri,
astaghfirullah……….
Apakah memang benar seperti itu hanya karena dosa dan
kesalahan kita saja dan bukan seperti apa yang sudah kita yakini selama ini
bahwa penyakit datangnya dari virus, kuman bakteri, pemanasan global, lapizan
ozon dan sederet alasan ilmiah lain????Jawabannya adalah benar!!!
Mengapa terlihat sederhana sekali?? Mengapa hanya karena
dosa dan kesalahan kita lalu tiba-tiba kita bisa menderita suatu penyakit
bahkan hingga yang parah sekalipun??
Sebenarnya tidak sesederhana itu, pada ayat diatas Allah
sudah menerangkan bahwa dosa dan kesalahan kita banyak sekali diampuni olehNya,
karena kita sendiripun tidak akan sadar bahkan mungkin tidak bisa menghitung
dosa kita setiap harinya. Dosa dan kesalahan itu kita kerjakan terus menerus
dari hari kehari, bulan ke bulan bahkan hingga berpuluh tahun barulah Allah
akan menurunkan suatu musibah dalam hal ini penyakit semata-mata hanya sebagai
hukuman, sebagai peringatan, sebagai sentilan, sebagai jeweran bagi kita agar
segera sadar bahwa kita memang banyak salah dan dosa agar kita segera mau
kembali ke jalan Allah (…..dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung dan
tidak pula penolong selain Allah).
Sudah jelas disini disebutkan kata-kata “pelindung dan
penolong’ berarti kalau kita mau selamat dari musibah, kalau kita mau sembuh
dari penyakit maka kita harus kembali kepada pelindung dan penolong kita yaitu
Allah SWT.
Hal ini juga akan diperjelas lagi oleh Allah SWT melalui
firmanNya yang lain yang berbunyi:
Barangsiapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia
mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana. QS: An-Nissa 4 :111
Semoga ini bisa menjadi bahan renungan buat kita semua dan kami
khususnya dan bisa bermanfaat bagi diri kita pribadi dan orang lain (bila kita
mau menyampaikannya), juga bagi keluarga kita.
Semoga dengan sekelumit bahasan ini bisa membantu kita semua
agar bersegera kembali, bersegera meminta ampunan dan perlindungan Allah SWT.
Dan jika ada kebenaran yang tertuang di artikel ini semata-mata itu hanyalah
karena Rahmat Allah SWT dan jika ada kesalahan yang tertuang semata-mata
dikarenakan kekhilafan kami sebagai manusia yang penuh salah dan dosa.
Pada artikel sebelumnya (Awal Datangnya Penyakit menurut
AlQuran - 1) telah diterangkan bahwa segala musibah termasuk didalamnya
penyakit adalah awalnya berasal dari perbuatan tangan kita sendiri, tingkahlaku
kita sehari-hari yang kurang baik atau dengan kata lain akhlak yang kurang
terpuji.
Sehingga menyebabkan Allah SWT menurunkan suatu musibah
berupa penyakit salah satunya agar semata-mata kita kembali ke jalan yang
benar.
Hal ini diperkuat lagi oleh firman Allah SWT sebagai
berikut:
Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian
azab yang kecil (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat),
mudah-mudahan mereka kembali (kejalan yang benar). QS: As-Sajdah 32 : 21
Disebutkan “azab yang kecil didunia” berarti sesuatu yang
berhubungan dengan azab pastilah amat tidak mengenakkan. Apa saja yang tidak
mengenakkan buat kita didunia ini? Pastinya adalah musibah, tabrakan, kecurian,
kerampokan, kena tipu, diejek dan dihina dan banyak lagi termasuk didalamnya
adalah terkena suatu penyakit.
Ayat yang tersebut diatas lebih memperjelas lagi keinginan
Allah SWT menurunkan suatu musibah semata-mata karena Allah SWT sayang kepada
kita.
Kita diingatkan dengan sakit agar kita segera sadar dan
segera kembali kejalan yang benar, jalan Allah SWT yang sesuai dengan Al-Qur’an
dan itu semua dimata Allah SWT hanya azab yang kecil saja.Apakah kita pernah
berpikir lebih jauh apa yang dimaksudkan Allah SWT dengan “sebelum azab yang
lebih besar (di akhirat)”?
Ini bisa berarti bahwa azab/siksa yang mendera kita di
akherat kelak berhubungan dengan sakit yang kita derita didunia. Bahwa sakit
pusing yang mendera kepala kita sekarang adalah perwujudan siksa Allah besok
diakherat dimana kepala kita akan dipukul dan atau ditusuk dengan besi panas.
Bahwa sakit perut kita sekarang adalah kelak diakherat kita akan diberi minum
timah panas yang mendidih………naudzubillahimindzalik……!!Siksa Allah amatlah
pedih……..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar