Rabu, 01 Agustus 2012

INGIN SEHAT? TIDURLAH SEPERTI NABI MUHAMMAD TIDUR

Jika kita meneladani pola tidur dan bangun Nabi n, niscaya itu lebih baik bagi jasad kita, di dunia maupun di akhirat.
1) Ibnul Qoyyim berkata : “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur dan bangun beliau n, niscaya mengetahui bahwa tidur beliau tersebut paling proporsional dan paling bermanfaat untuk badan, organ, dan kekuatan. Beliau tidur di awal malam, bangun di awal separo kedua, berdiri lantas bersiwak dan berwudhu, serta melaksanakan salat yang oleh Allah diwajibkan bagi beliau.
2) Salah satu pola tidur Nabi n adalah tidur bertumpu pada sisi badan sebelah kanan, supaya makanan bisa mengambil tempat di lambung dengan baik. Sebab, posisi lambung cenderung sedikit miring ke sebelah kiri. Kemudian, beliau berbalik bertumpu sedikit pada sisi kiri, supaya dengan begitu proses pencernaan lebih cepat karena condongnya lambung di atas hati. Kemudian beliau kembali tidur bertumpu pada sisi kanan lagi, agar makanan segera larut dari lambung; jadi posisi permulaan dan posisi terakhir tidur bertumpu pada sisi kanan. Terlalu lama tidur bertumpu pada sisi kiri membahayakan jantung disebabkan oleh condongnya organ tubuh kepadanya, sehingga beberapa materi tumpah kepadanya.
3) Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Nabi n apabila selesai melaksanakan salat dua rekaat fajar –maksudnya salat sunnat fajar-, beliau berbaring di atas sisi kanannnya.”
4) Posisi tidur yang sangat buruk adalah berbaring bertumpu pada punggung. Namun jika berbaring di atas punggung itu sekadar untuk istirahat, tanpa disertai tidur, tidak mengapa.
5) Posisi yang lebih buruk lagi adalah tidur dengan tengkurap.
6) Tidur di siang hari tidak baik, menimbulkan beberapa penyakit bersifat basah (ruthûbiyah), merusak warna, menyebabkan gangguan limpa, mengendurkan saraf dan melemahkan syahwat, kecuali pada musim panas dan di pertengahan siang. Yang sangat buruk adalah tidur saat dini hari (pagi), dan yang lebih buruk lagi adalah tidur di sore hari, sesudah Ashar.
7) Suatu ketika, Ibnu Abbâs melihat salah seorang anaknya tidur pagi, maka ia berkata kepada anaknya itu : “Apakah kamu tidur pada saat rezeki dibagikan?”
8) Tidur di terik matahari merangsang munculnya penyakit tersembunyi. Tidur dengan sebagian tubuh di bawah sinar matahari, sedangkan sebagian yang lain di tempat yang teduh, adalah buruk. Rasulullah n telah melarang seseorang duduk suatu tempat antara terik matahari dan tempat yang teduh.
9) Rasulullah n bersabda :
[Khat] 164
“Hendaklah kalian melaksanakan qiyamullail, karena qiyamullail adalah tradisi orang-orang sholih sebelum kalian, mengusir penyakit, dan mencegah dari dosa.”
10) Biasanya, bila beliau beranjak keperaduan di malam hari, beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya, kemudian berdoa :
[Khat] 164
“Ya Allah, dengan nama-Mu aku mati dan hidup.”
11) Dan apabila bangun, beliau berdoa:
[Khat]
“Segala puji bagi Allah, yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya kami kembali.”
12) Apabila ayam jantan berkokok, beliau mengucapkan tahmid, takbir, tahlil, dan memanjatkan doa kepada Allah. Kemudian beliau bersiwak. Kemudian beliau berwudhu, berdiri melaksanakan salat, bermunajat di hadapan Robbnya dengan membaca kalam-Nya, memuji-Nya, serta berharap dan takut kepada-Nya. Adakah pemeliharaan kesehatan hati, badan, ruh, kekuatan, dan kenikmatan dunia serta akhirat yang melebihi ini?!


DR. WADDA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar