BEKAM, OBAT SEGALA MACAM PENYAKIT
HAKEKAT BEKAM
“Berobatlah kalian wahai
hamba-hamba Allah, karena Allah Ta’ala tidak menciptakan penyakit melainkan
juga menciptakan obatnya, kecuali satu penyakit saja, yaitu penyakit tua.” (Al
hadist)
Sebagai metode pengobatan, bekam merupakan pilihan yang
paling tepat ketika dunia kedokteran tidak bisa mengatasinya. Tanpa teknologi
canggih, bekam, bahkan, mampu menyembuhkan 72 jenis penyakit.
Berawal dari sabda Rasullulah: “Jibril memberitahu
padaku bahwa hijamah merupakan pengobatan paling bermanfaat bagi manusia.”
Berangkat dari ucapan Rasullulah tersebut membuat kaum
muslimin tersentak dan sekaligus memotivasi untuk menggali lebih jauh lagi
keunggulan Islam dalam hal pengobatan. Sebelumnya, Ibnu Sina telah menjadi
pelopor dalam bidang kedokteran Islam, tapi sayang, pemikiran-pemikiran beliau
tentang pengobatan, lebih banyak dipakai oleh negara-negara barat ketimbang
kaum muslimin sendiri. Hal itu bisa dibuktikan dengan banyaknya fakultas
kedokteran di negara barat yang masih menjadikan karya Ibnu Sina sebagai buku
pegangan.
Kairo, mungkin bisa dikatakan sebagai pioner dalam hal
pengobatan ala Nabi. Buku-buku mengenai pengobatan nabi banyak sekali jumlah
dan ragamnya. Bahkan, praktek khusus bekam dapat dipelajari selama dua tahun di
Karachi University
Cairo Branch.
Untuk kawasan Asia, Malaysia
menjadi motor pengobatan ini dengan dibuka diklat di berbagai tempat di sana.
Bekam, atau dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah
hijamah, berarti membuang darah. Tapi, dilihat dari prakteknya, bekam merupakan
metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh melalui
permukaan kulit.
Yang dimaksud dengan darah kotor adalah darah yang
mengandung racun atau darah statis yang menyumbat peredaran darah,
mengakibatkan sistem peredaran darah dalam tubuh tidak berjalan sebagaimana
adanya, sehingga menyebabkan terganggunya kesehatan seseorang, baik secara
fisik maupun mental.
Bagaimana darah bisa kotor? Masuknya racun yang mengotori
darah bisa melalui makanan seperti: pestisida, insektisida, fungisida, zat
pewarna, penyedap makanan, hormon dan logam berat; melalui minuman seperti: zat
pewarna, zat aroma-essence, logam berat, bahan kimia dan lain-lain;melalui
pernafasan disebabkan oleh asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok dan
sebagainya. Serta melalui obat-obatan yang berupa antibiotik, analgesik, anti
pyrertic dan sebagainya.
Dari empat pintu masuk tersebut, darah kotor lalu
menumpuk di bawah kulit. Jika darah kotor tersebut tidak dikeluarkan, maka
tubuh akan melemah dan terserang penyakit. Untuk menyembuhkan penyakitnya,
tidak ada cara yang paling efektif selain bekam.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode
pengobatan bekam merupakan suatu teknik detoksifikasi (pengeluaran racun dalam
tubuh) yang efektif menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit dari yang ringan
hingga berat sekalipun dengan menghilangkan sumber penyakitnya, bukan gejalanya
saja, tanpa memiliki akibat sampingan.
Di Arab, biasanya orang berbekam dengan cawan kaca atau
mangkok tinggi, sedangkan di Cina orang menggunakan tanduk. Yang menarik, orang
Eropa, pada abad 18 M, menggunakan lintah sebagai alat berbekam. Bahkan, pernah
sekitar 40 juta lintah diimpor Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah tersebut
dilaparkan terlebih dahulu, lalu ditempelkan pada tubuh manusia, dia akan
menghisap terus hingga terjatuh sebagai tanda kekenyangan.
Discovery Channel pernah menayangkan salah satu metode
pengobatan dengan lintah di sebuah rumah sakit mewah dan modern di Amerika
untuk mengeluarkan darah kotor pasien yang baru dioperasi. Cara itu dianggap
efektif kendati mengadopsi metode kuno.
Sebagai suatu metode pengobatan, tentunya bekam
mempunyai khasiat. Di antaranya adalah:
1. Mengeluarkan darah kotor, baik darah yang teracuni
maupun darah yang statis, sehingga peredaran darah yang semula tersumbat
menjadi lancar kembali.
2. Meringankan tubuh. Banyaknya kandungan darah kotor
yang menumpuk di bawah permukaan kulit seseorang akan mengakibatkan terasa
malas dan berat. Jika dibekam, maka akan meringankan tubuhnya.
3. Menajamkan penglihatan. Tersumbatnya peredaran darah
ke mata mengakibatkan penglihatan akan menjadi buram. Setelah dibekam,
peredaran darah yang tersumbat kembali lancar dan mata bisa melihat dengan terang.
4. Menghilangkan berbagai macam penyakit. Rasullulah
SAW mengisyaratkan ada 72 macam penyakit yang dapat disembuhkan dengan jalan
berbekam, seperti: Asam urat, darah tinggi, jantung, kolesterol, masuk angin,
migrain, sakit mata, stroke, sakit gigi, vertigo, sinusitis, jerawat, sembelit,
wasir, impotensi, wasir, kencing manis, liver, ginjal, pengapuran dan lain
lain.
Ketika berobat ke dokter, maka sederet pertanyaan harus
dijawab pasien tentang keluhan apa yang dirasakan, lalu sang dokter pun memeriksa,
memberikan resep. Kemudian, menyerahkan kuitansi yang harus dibayar. Tapi,
ketika konsultasi dengan praktisi bekam, melalui keahlian membaca telapak
tangan, lidah dan iris mata, praktisi bekam itu justru malah yang menguraikan
penyakit yang sedang diderita si pasien. Kemudian, menentukan berapa titik yang
harus dibekam. Mengenai pembayaran, umumnya mereka tidak menentukan tarif
seperti dokter, terserah si pasien saja. Ini sunnah Nabi yang harus
disosialisasikan dan dilestarikan, begitu alasannya.
Sebaiknya berbekam saat perut dalam keadaan kosong
(berpuasa) karena bila dilakukan dalam keadaan perut penuh, justru bisa
mendatangkan penyakit. Menurut Ibnu Sina dalam kitabnya Al Qanun, waktu paling
baik untuk berbekam adalam pada pukul 14-15 sore. Karena pada waktu itu
pembuluh darah sedang mengembang sehingga akan efektif dalam proses
penyembuhan.
Proses pengobatannya hampir sama dengan akupuntur,
bedanya titik saraf yang menjadi simpul penyakit bukan ditusuk jarum seperti
akupuntur. Tapi, dibekam, disedot dulu dengan menggunakan gelas, setelah kulit
terangkat lalu ditusuk-tusuk dengan jarum atau pisau bedah ukuran 11 atau 13
untuk mengeluarkan darahnya. Kemudian, ditutup lagi dengan gelas.
Darah yang keluar dari setiap titik yang dibekam
berbeda-beda bentuknya. Ada yang sedikit, tapi ada juga yang banyak. Umumnya
darah yang keluar berwarna agak kehitaman, bahkan ada yang mengental seperti
marus.
Artinya, penumpukan racun yang menyumbat aliran darah
begitu banyak dan sudah terlalu mendekam di bawah kulit.
Yang menarik, setelah seseorang dibekam, ia merasakan
badannya lebih segar dan tidur lebih nyenyak, serta ketergantungan akan
obat-obatan kimia mulai berkurang.
PRAKTEK BEKAM
Bekam nama lain: al hijamah (Arab), cupping (Inggris),
pa ho kwam (China).
Istilah bekam berasal dari bahasa melayu (yang diadaptasi juga dalam Bahasa
Indonesia), yang berarti melepas (membuang) darah kotor (toksin) dan / atau
angin dari badan.
Bekam, atau dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah
hijamah, berarti membuang darah. Tapi, dilihat dari prakteknya, bekam merupakan
metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh melalui
permukaan kulit.
Yang dimaksud dengan darah kotor adalah darah yang
mengandung racun atau darah statis yang menyumbat peredaran darah,
mengakibatkan sistem peredaran darah dalam tubuh tidak berjalan sebagaimana
adanya, sehingga menyebabkan terganggunya kesehatan seseorang, baik secara
fisik maupun mental.
Berawal dari sabda Rasullulah: “Jibril memberitahu
padaku bahwa hijamah merupakan pengobatan paling bermanfaat bagi manusia.”
Sebagai metode pengobatan, bekam merupakan pilihan yang paling tepat ketika
dunia kedokteran tidak bisa mengatasinya. Tanpa teknologi canggih, bekam,
bahkan, mampu menyembuhkan 72 jenis penyakit.
Dari Ibnu Umar, r.a bahwa Rasulullah SAW
bersabda,”Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada melainkan para
Malaikat mengatakan, ”Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam, karena
sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist
(cendana india) dan syuniz (jintan hitam)”.
Dapat disimpulkan bahwa metode pengobatan bekam
merupakan suatu teknik detoksifikasi (pengeluaran racun dalam tubuh) yang
efektif menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit dari yang ringan hingga berat
sekalipun dengan menghilangkan sumber penyakitnya, bukan gejalanya saja, tanpa
memiliki akibat sampingan.
Menggambarkan pentingnya bekam, ulama terkemuka dari
Kairo, Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi menyatakan, ”Kalau suatu negara kefakiman
ahli bekam, niscaya kebinasaan mengancam, yang berarti pula mereka menyerahkan
dirinya kepada kebinasaan. Padahal Tuhan yang menurunkan penyakit, Dia juga
menurunkan obatnya dan Ia membimbing umat manusia untuk menggunakan obat
tersebut”.
Hal yang perlu dicermati, adalah bahwa Rasulullah SAW
(dalam berbagai rekaman hadistnya) tidak pernah menanyakan balik tentang apa
dan bagaimana melakukan bekam tersebut, sehingga dapat diartikan bahwa bekam
sudah merupakan jenis pengobatan yang lazim (tidak asing) pada masa itu. Menurut
data sejarah, pada 1550 SM, masyarakat Mesir kuno sudah mengenal bekam.
Demikian pula dengan Yunani Kuno (413 SM). Rasulullah SAW memberikan
kesempurnaan pada bekam dengan menunjukkan titik-titik yang sangat efektif dan
efisien untuk pengobatan, yang kemudian dikenal sebagai titik-titik hijamah.
Ahmad bin Muhammad meriwayatkan dari Abu Muhammad bin
Khalid, dari Abdullah bin Bukair, dari Zurarah bin A’yan, dari Abu Ja’far al
Baqir yang berkata, “Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa bekam di bagian
kepala akan menyembuhkan semua penyakit kecuali racun (yang dimaksud racun/as
sam di sini adalah kematian)”. Dari Ibnu Abbas mengatakan bahwa Nabi SAW
berbekam pada kepalanya yang sering pusing-pusing…. (HR. Bukhari). Di dalam
hadits lain termuat: “Lakukanlah olehmu berbekam pada rongga kuduk, karena
menyembuhkan tujuh puluh dua penyakit”. Segolongan dari mereka menganggapnya
baik dan mengatakan bahwa hal itu bermanfaat terhadap penyembuhan masalah bola
mata (konjungsi), kelebatan alis, dan kelebatan bulu mata, disamping bermanfaat
pula terhadap kotoran kelopak mata. Sehingga tolok ukur utama hasil setelah
berbekam adalah: mempertajam penglihatan (bahkan menormalkan bagi yang
bermasalah mata), mencerdaskan otak dan membuat badan terasa ringan (karena
peredaran darah lancar).
Sebagai suatu metode pengobatan, tentunya bekam
mempunyai khasiat. Di antaranya adalah:
1. Mengeluarkan darah kotor, baik darah yang teracuni
maupun darah yang statis, sehingga peredaran darah yang semula tersumbat
menjadi lancar kembali.
2. Meringankan tubuh. Banyaknya kandungan darah kotor
yang menumpuk di bawah permukaan kulit seseorang akan mengakibatkan terasa
malas dan berat. Jika dibekam, maka akan meringankan tubuhnya.
3. Menajamkan penglihatan. Tersumbatnya peredaran darah
ke mata mengakibatkan penglihatan akan menjadi buram. Setelah dibekam,
peredaran darah yang tersumbat kembali lancar dan mata bisa melihat dengan
terang.
4. Menghilangkan berbagai macam penyakit. Rasullulah
SAW mengisyaratkan ada 72 macam penyakit yang dapat disembuhkan dengan jalan
berbekam, seperti: Asam urat, darah tinggi, jantung, kolesterol, masuk angin,
migrain, sakit mata, stroke, sakit gigi, vertigo, sinusitis, jerawat, sembelit,
wasir, impotensi, wasir, kencing manis, liver, ginjal, pengapuran dan lain
lain.
Hasil penelitian medis modern telah mendapatkan bukti
yang menakjubkan para ahli, yaitu bahwa bekam ternyata hanya mengambil bagian
darah kotor saja (sel darah merah yang abnormal, sampah kreatin, dan lainnya),
sedangkan darah bersih, sel darah putih dan zat-zat penting lainnya tidak
terusik. Beberapa penyakit yang sudah berhasil diatasi dengan bekam antara lain
masalah: kolesterol tidak sehat, asam urat, diabetes, jantung, darah tinggi,
stroke, kelumpuhan, syaraf, autis, narkoba, dll.
Sebelum berbekam, diharuskan untuk tidak makan dahulu
(sekurang-kurangnya 4 jam, sebaik-baiknya 8 jam), tidak berhubungan suami istri
dahulu setidaknya 24 jam sebelumnya, bagi perempuan tidak sedang haid atau
hamil, tidak sedang pilek, beberapa hari sebelumnya sudah merutinkan minum madu
dan jintan hitam serta mengawalinya dengan doa dan Basmallah. Sedangkan selama
proses berbekam disarankan banyak membaca Ayat Kursi (QS 2:255). Rasulullah SAW
juga menyampaikan agar kita tidak berbekam pada tanggal 13, 14, 15 setiap bulan
hijriah atau pada hari Rabu dan Sabtu. Sedangkan waktu terbaik berbekam adalah
setiap tanggal 17, 19, 21 setiap bulan hijriah.
gambar:
sel darah merah normal
(tidak terambil dalam bekam)
gambar: sel darah merah abnormal yang diambil dengan
bekam
gambar: alat bekam modern
gambar: berbekam pada seluruh bagian punggung
Penyembuhan sihir dengan berbekam atau pengeluaran
darah
Ibnu Qayyim dalam kitab”Zaadul ma’ad”,yaitu pengobatan
sihir dengan berbekam.Ini termasuk salah satu pengobatan.Ibnul Qayyim
berkomentar dalam masalah ini:Penyembuhan dengan mengeluarkan darah ditempat
gangguan sihir.Bahwasanya sihir mempunyai pengaruh dalam tabiat (watak)nya,dan
pengaruh membisiki unsur watak.Maka jika pengaruh sihir tersebut nampak pada
salah satu anggota badan,dan mungkin dikeluarkan,amat bermanfa’at.Abu ‘Ubaid
dalam kitab “Ghariibilmhads”dengan isnad dari Abdurrahman bin Abi Laila
menyebutkan;bahwasanya Nabi saw membekam kepalanya dengan tanduk saat tersihir.
Orang yang minim ilmunya tentu memahami pengobatan
dengan cara semacam ini dengan penuh tanda tanya.Dan tentu ia akan bertanya,apa
keterkaitan berbekam dengan sihir?Apa asosiasi antara disihir dengan pengobatan
ini?Sekiranya orang bertanya ini tahu bahwasanya Ibnu Sina atau Abqorot kedua
duanya dokter senior Islam juga menyarankan pengobatan ini,tentu ia akan
menerimanya dengan rasa lapang dan longgar.Dan beliau mengatakan;pengobatan ini
telah diresmikan oleh orang yang kami tidak meragukan lagi keahlian dan
kredibilitasnya.
Dan ketahuilah bahwasanya sihir yang menimpa Nabi saw
sampai disalah satu urat leher kepalanya hingga terbayang oleh beliau melakukan
sesuatu padahal tidak.Tindakan tukang sihir ini membuat sampai materi dan organ
darah yang rata-rata mendominasi perut depan sehingga merubah watak dari watak aslinya.
Bahwa Rasulullah saw tatkala terkena gangguan sihir,dan
terbayang melakukan sesuatu padahal tidak,beliau mengira bahwasanya ini terjadi
karena sekumpulan darah atau lainnya yang tertarik menuju otak.Dan ini
mendominasi perut depan.Sehingga kontaminasi sihir menghilangkan watak
alaminya.Sementara penggunaan “bekam”waktu itu,merupakan obat paling diandalkan
dan pengobatan paling manjur.Akhirnya beliau berbekam.Dan ini terjadi sebelum
beliau diberitahu bahwasanya gangguan yang menimpanya adalah sihir.Dan tatkala
datang kepada beliau wahyu dari Allah,dan mengabari bahwa gangguan yang
menimpanya adalah sihir,beliau mengobati secara serius.
Sihir adalah susunan dari pengaruh-pengaruh roh-roh
jahad dan reaksi kekuatan watak dari padanya.Dan inilah apa yang merupakan
sihir paling menyakitkan.terlebih-lebih lagi pada organ yang disihir.Karenanya
penggunaan Hijaamah (bekam dengan pengeluaran darah) ditempat gangguan karena
sihir merupakan pengobatan paling manjur jika dilakukan menurut aturannya.
Abqorot mengatakan;sesuatu yang seyogyanya
dikeluarkan,harus dikeluarkan dari tempat yang menarik aliran darah.
Buta akibat sihir
Syaikh Muhammad Abduh Maghawuri menceritakan
keberhasilannya dengan dalam mengobati gangguan sihir penyebab kebutaan dengan
Ruqyah yang digabungkan dengan penggunaan hijaamah.
Disalah satu desa saya pernah bertemu dengan seorang
pemuda yang didahinya terdapat bekas luka,lalu hal itu saya tanyakan kepada
saudaranya.Dikatakan bahwa dahi pemuda itu pernah dibekam untuk dikeluarkan
darah kotornya yang berwarna hitam pekat.Alkisah,pemuda itu ketika dlahirkan
kedua metanya sebenarnya sehat,tetapi terlambat terbuka.kemudian oleh seorang
wanita Arab,dahi bayi itu diiris tiga torehan sehingga mengeluarkan darah kotor
yang warnyanya hitam pekat.Dengan kehendak Allah,bayi itu langsung dapat
membuka kedua kelopak matanya.begitulah asal mula bekas luka di dahi pemuda itu
yang masih tampak jelas hingga kini.
Pada suatu saat cara itu saya praktekkan kepada seorang
wanita buta yang datang kepada saya.Keluarganya mengatakan sudah semenjak dua
bulan yang lalu ia mengalami kebutaan.Lalu saya bacakan surat-surat berikut:
1. Surat
Al Fatihah.
2. Ayat Kursi.
3. Zalzalah.1-8
4. Surat
Al Adiyat.1-11
5. Surat
Al Qari’ah.1-11
6. Surat
Takatsur.1-8
7. Surat
Al Humazah1-9
8. Surat
Al Mu’awwidzatain.
Kemudian air itu kuminumkan kepadanya.Setelah itu saya
ambil gelas berisi kapas yang dicelupkan kedalam alkohol.Kemudian saya toreh
dua sisi dahi wanita itu dan kunyalakan kapas supaya gelas itu hampa
udara,lantas gelas itu kutaruh ditempat torehan luka pada dahi itu. Maka
langsung keluarlah darah berwarna hitam.Kemudian pasien itu kusuruh membuka
matanya dan ternyata langsung bisa melihat.Seisi rumah pun sangat gembira.
DAFTAR TITIK-TITIK BEKAM
TANYA JAWAB SEPUTAR BEKAM
Tanya : Apa penyebab datangnya penyakit ?
Jawab : Secara sunnatullah penyakit dapat disebabkan
oleh:
1. Virus
2. Kejiwaan (stress, depresi, penyakit hati dll)
3. Gangguan Jin/Syetan
Tanya : Bila penyebabnya virus, mengapa virus dapat
masuk ke dalam
tubuh manusia ?
Jawab : Karena imunitas tubuh lemah
Tanya : Apa penyebabnya ?
Jawab : Karena metabolisme tubuh terganggu
Tanya : Mengapa metabolisme tubuh bisa terganggu ?
Jawab : Karena adanya toksin (racun) dalam darah. Racun
ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang bersama urine, kotoran
dan keringat. Racun tersebut hanya larut dalam lemak, terakumulasi dan
tersimpan di antara jaringan kulit dan daging. Di situlah letak darah kotor
yang akan dikeluarkan dengan tehnik bekam.
Tanya : Dari mana datangnya toksin (racun) ?
Jawab : Dari makanan, polusi air, udara dll. Nasi,
sayuran dan buah yang kita makan mengandung pestisida dan bahan kimia yang
berasal dari
penyemprotan dan pemupukan saat ditanam. Ayam negeri,
telur, dan hewan
ternak lainnya mengandung obat-obatan dan bahan kimia
yang berasal dari
suntikan dan makanannya. Demikian juga makanan dan
minuman buatan pabrik
yang kita konsumsi mengandung bahan pengawet, bahan
pewarna tekstil, borax,
formalin, MSG dsb. Air yang kita minum mengandung
kaporit, logam berat,
merkuri dsb. Kita tak mungkin dapat menghindarkan diri
dari semua toksin
itu. Kita akan terserang penyakit manakala tubuh tak
mampu lagi bertahan
karena jumlah toksinnya telah melewati ambang
toleransi.
Tanya : Kalau hal tersebut tidak mungkin dihindarkan,
bagaimana cara
mengatasinya ?
Jawab : Berobat dengan cara Hijamah/Bekam sebagaimana
yang dianjurkan
Rasulullah 14 abad yang lalu. Yaitu dengan
mengeluarkan/membuang darah
kotor yang mengandung toksin tersebut pada titik-titik
tertentu dari tubuh.
Dengan hilangnya darah kotor, metabolisme tubuh akan
berjalan sebagaimana
mestinya sehingga akan meningkatkan imunitas tubuh.
Imunitas tubuh yang
kuat akan membasmi virus yang ada dalam tubuh dan
mencegah masuknya virus
dari luar, sehingga tubuh menjadi sehat dan kuat.
Tanya : Mengingat kita secara sadar ataupun tidak telah
“mengkonsumsi
racun” setiap hari, apakah hijamah/bekam harus
dilakukan secara rutin ?
Jawab : Ya, sebagaimana kendaraan bermotor yang
memerlukan service
rutin, tubuh kitapun perlu dibersihkan (detoksifikasi)
secara berkala
sebulan sekali, sebaiknya pada tanggal-tanggal yang
disunnahkan Rasul,
yaitu tanggal 17, 19 dan 21 bulan Qomariah. Pada saat
itulah darah sedang
banyak-banyaknya (sebagaimana air laut yg mengalami
pasang) karena pengaruh
gaya gravitasi bulan, darah kotor yang dikeluarkan pun akan lebih
banyak
sehingga akan lebih efektif dalam pengobatan.
Tanya : Bila darah kotor banyak keluar, apakah tidak
menyebabkan
seseorang lemas/kehabisan darah ?
Jawab : Darah kotor jumlahnya terbatas. Bila
dibandingkan dengan
darah yang diambil saat donor, jumlahnya kurang lebih
hanya seperempatnya.
Bekam tidak sama dengan donor darah. Bekam mengeluarkan
darah kotor yang
berada di bawah kulit. Karena yang dikeluarkan adalah
darah kotor, maka
akan memberi efek ringan dan segar pada tubuh.
Sedangkan donor darah yang
diambil adalah darah bersih melalui urat nadi sehingga
memberi efek lemas,
pusing atau mata berkunang-kunang.
Tanya : Adakah dalil tentang dilakukannya Hijamah/Bekam
ini ?
Jawab : Banyak sekali, diantaranya:
“Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah
hijamah” (Muttafaq Alaih)
“Kalaulah dalam sesuatu dari apa yang kalian pergunakan
untuk
berobat adalah baik, maka hal itu adalah hijamah”
(muttafaq Alaih)
“Pada malam aku diisra’kan, aku tidak melewati
sekumpulan malaikat melainkan mereka berkata,”Wahai Muhammad, suruhlah umatmu
melakukan Hijamah” (Shahih Sunan Abi Dwud)
“Kesembuhan itu ada dalam 3 hal: Minum madu, sayatan
alat
Hijamah atau sundutan api. Namun aku melarang umatku
untuk melakukan
sundutan api.” (Shahih Bukhari)
‘Aku diberitahu Jibril bahwa hijamah adalah cara
pengobatan yang paling bermanfaat untuk manusia” (Shahihul Jami’)
Tanya : Bolehkah melakukan Hijamah/Bekam pada saat
berpuasa ?
Jawab : Jumhur ulama membolehkan dengan berpegang pada
hadits : Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata:” Nabi SAW pernah berobat dengan
hijamah ketika
beliau sedang berpuasa.” (Shahih Bukhari)
Tanya : Apakah dibolehkan laki-laki mengobati wanita
dengan hijamah
dan sebaliknya ?
Jawab : Selain dengan mahramnya, laki-laki dilarang
mengobati wanita
dengan hijamah dan sebaliknya.
Tanya : Telah disebutkan di atas bahwa selain karena
virus, penyakit
dapat pula disebabkan oleh masalah kejiwaan (stress,
depresi dll) dan
gangguan jin/syetan. Bagaimana mengatasinya ?
Jawab : Penyakit yang disebabkan oleh masalah kejiwaan
diobati dengan
nasihat dan bimbingan agama. Penyakit yang disebabkan
oleh gangguan
jin/syetan diobati dengan Ruqyah Syar’iyyah.
Tanya : Bila telah berikhtiar tetapi penyakitnya belum
sembuh juga?
Jawab : Kesembuhan berada di tangan Allah SWT. Bila
Allah belum
berkehendak, kesembuhan tak akan datang. Tetaplah sabar
sambil terus
berikhtiar dan berdoa mohon kesembuhan kepada-Nya. Nabi
SAW bersabda:
“Berobatlah kalian wahai hamba-hamba Allah, karena
Allah Ta’ala tidak
menciptakan penyakit melainkan juga menciptakan
obatnya, kecuali satu
penyakit saja yaitu tua” (Sunan Abu Daud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar