Sejarah
Pengobatan tradisional Tionghoa adalah praktek pengobatan tradisional yang dilakukan di Cina dan telah berkembang selama beberapa ribu tahun. Praktek pengobatan termasuk pengobatan herbal, akupunktur, dan pijat Tui Na. Pengobatan ini digolongkan dalam kedokteran Timur, yang mana termasuk pengobatan tradisional Asia Timur lainnya seperti Kampo (Jepang) dan Korea.
Pengobatan tradisional Tionghoa adalah praktek pengobatan tradisional yang dilakukan di Cina dan telah berkembang selama beberapa ribu tahun. Praktek pengobatan termasuk pengobatan herbal, akupunktur, dan pijat Tui Na. Pengobatan ini digolongkan dalam kedokteran Timur, yang mana termasuk pengobatan tradisional Asia Timur lainnya seperti Kampo (Jepang) dan Korea.
Pengobatan Tradisional Tionghoa percaya
bahwa segala proses dalam tubuh manusia berhubungan dan berinteraksi
dengan lingkungan. Oleh karena itu, penyakit disebabkan oleh
ketidakharmonisan antara lingkungan di dalam dan di luar tubuh
seseorang. Gejala ketidakseimbangan ini digunakan dalam pemahaman,
pengobatan, dan pencegahan penyakit.

Dalam kedokteran tradisional Tiongkok,
kedokteran etnis Han paling panjang sejarahnya, pengalaman praktek dan
pengetahuan teorinya paling kaya. Kedokteran tradisional Tiongkok
mula-mula berkembang di daerah aliran Sungai Kuning, dan sejak awal mula
telah mendirikan sistem keilmuannya. Dalam proses perkembangan yang
sangat panjang, kedokteran tradisional Tiongkok telah membuat kreasi
yang berbeda dari zaman ke zaman, muncul banyak dokter terkenal serta
banyak aliran keilmuan yang penting dan karya terkenal.
Berdasarkan tulisan yang diukir pada
tempurung kura-kura atau tulang binatang pada Dinasti Shang lebih 3.000
tahun yang lalu, sudah ada catatan tentang kedokteran dan kesehatan
serta belasan macam penyakit di Tiongkok pada waktu itu. Sedangkan pada
Dinasti Zhou ( 771-221 Sebelum Masehi ), para tabib atau sinse sudah
menggunakan metode diagnosa meneliti air muka dan lidah, mencium bau,
menanyakan keluhan pasien dan memeriksa denyut nadi pasien, serta
menggunakan cara pengobatan dengan obat, akupuntur dan operasi.
Pada zaman Dinasti Qin dan Han, terbit
karya yang mempunyai teori sistematis seperti Huangdi Neijing. Buku
tersebut merupakan karya klasik teoritis kedokteran tradisional paling
awal yang masih ada sekarang ini. Shanghan Zhabinglun karya Zhang
Zhongjing, khusus menguraikan prinsip diagnosis dan pengobatan dialektis
terhadap berbagai macam penyakit. Buku ini telah meletakkan dasar bagi
perkembangan kedokteran klinik di masa selanjutnya. Ilmu bedah pada
zaman Dinasti Han mempunyai taraf cukup tinggi. Menurut catatan
Sanguozhi atau Sejarah Tiga Negara, sinse terkenal Hua Tuo sudah mulai
menggunakan obat bius seluruh badan Mafeishan untuk melakukan berbagai
macam operasi.
Dari Dinasti Wei, Jin dan
Dinasti-dinasti Selatan dan Utara ( 220-589 Masehi ) sampai Dinasti Sui,
Tang dan Lima Dinasti ( 581-960 Masehi ), diagnosa dengan memeriksa
nadi mencapai hasil menonjol. Sinse terkenal Wang Shuhe pada zaman
Dinasti Jin dan karyanya Maijing telah menyimpulkan 24 macam gejala
denyut nadi.
Buku tersebut tidak saja mempunyai pengaruh sangat besar bagi kedokteran tradisional Tiongkok, tapi juga tersebar luas ke luar negeri. Pada periode tersebut, spesialisasi berbagai bagian kedokteran sudah cenderung matang. Di bidang akupuntur terdapat karya khusus Zhengjiu Jiayjing. Baopuzi dan Zouhoufang adalah karya representatif tentang pembuatan pil mukjizat hidup abadi menurut kepercayaan Taoisme. Di bidang pembuatan obat terdapat Leigong Paojiu Lun. Di bidang ilmu bedah ada Liujianzi Guiyifang. Zhubing Yuanhou Lun adalah karya khusus patogeni. Luliu Jing adalah karya khusus pediatri. Xinxiu Bencao adalah kitab tentang obat yang pertama di dunia. Yinhai Jingwei adalah karya khusus penyakit mata, dan lain sebagainya.Selain itu, pada zaman Dinasti Tang terdapat pula Qianjin Yaofang karya Sun Simiao dan Waitai Miyao karya Wang Tao dan lain sebagainya.
Buku tersebut tidak saja mempunyai pengaruh sangat besar bagi kedokteran tradisional Tiongkok, tapi juga tersebar luas ke luar negeri. Pada periode tersebut, spesialisasi berbagai bagian kedokteran sudah cenderung matang. Di bidang akupuntur terdapat karya khusus Zhengjiu Jiayjing. Baopuzi dan Zouhoufang adalah karya representatif tentang pembuatan pil mukjizat hidup abadi menurut kepercayaan Taoisme. Di bidang pembuatan obat terdapat Leigong Paojiu Lun. Di bidang ilmu bedah ada Liujianzi Guiyifang. Zhubing Yuanhou Lun adalah karya khusus patogeni. Luliu Jing adalah karya khusus pediatri. Xinxiu Bencao adalah kitab tentang obat yang pertama di dunia. Yinhai Jingwei adalah karya khusus penyakit mata, dan lain sebagainya.Selain itu, pada zaman Dinasti Tang terdapat pula Qianjin Yaofang karya Sun Simiao dan Waitai Miyao karya Wang Tao dan lain sebagainya.
Dalam pendidikan kedokteran Dinasti Song
( 960-1279 Masehi ), pendidikan akupuntur mengalami perubahan penting.
Wang Weiyi menulis karya Tongren Shuxue Zhenjiujing, kemudian ia
merancang dan membuat dua model tubuh manusia dari tembaga seukuran
manusia betul untuk dipakai dalam praktek pengajaran. Kreasi ini
mempunyai pengaruh sangat besar bagi perkembangan akupuntur pada masa
sesudahnya. Pada zaman Dinasti Ming ( 1368-1644 Masehi ), terdapat
sejumlah ahli kedokeran mengajukan untuk membedakan penyakit panas,
epidemi penyakit panas dan penyakit epidemik yang menular. Sampai
Dinasti Qing, teori tentang epidemi penyakit panas mencapai tahap yang
matang, dan muncul karya-karya khusus seperti Wenrelun, atau Risalah
tentang Penyakit Panas Epidemik.
Tusuk jarum atau akupuntur adalah bagian
penting dari ilmu kedokteran tradisional Tiongkok. Pada awalnya,
akupuntur digunakan hanya sebagai suatu cara pengobatan, tapi kemudian
berangsur-angsur berkembang menjadi suatu disiplin ilmu. Ilmu akupuntur
adalah ilmu yang menyusun dan mempelajari teknik pengobatan akupuntur
serta hukum terapan klinis serta teori dasarnya.
Akupuntur mempunyai sejarah yang
panjang. Dalam kitab zaman kuno pernah berkali-kali disebutkan bahwa
alat primitif tusuk jarum terbuat dari batu, dinamakan jarum batu. Jarum
batu itu pertama-tama muncul di zaman batu baru (neolitik) kira-kira
8.000 sampai 4.000 tahun yang silam, atau sekitar masa akhir sistem
komune marga. Dalam penelitian arkeologi di Tiongkok pernah ditemukan
benda asli jarum batu. Sampai zaman Chunqiu ( tahun 770 sebelum
Masehi—tahun 476 sebelum Masehi ), ilmu kedokteran telah melepaskan diri
dari ikatan dukun, dan mempunyai dokter profesional. Dalam buku Chunqiu
Zuozhuan, ada catatan tentang perkataan dokter terkenal Yi Huan tentang
tusuk jarum ketika ia memeriksa kesehatan Raja Jinggong dari Dinasti
Jin.
Dari zaman Negara-negara Berperang
sampai Dinasti Han Barat (tahun 476 sebelum Masehi—tahun 25 Masehi),
jarum logam digunakan semakin luas sejalan dengan kemajuan teknologi
peleburan besi, dan jarum logam berangsur-angsur menggantikan jarum batu
sehingga tusuk jarum digunakan semakin luas dan telah mempercepat
proses perkembangannya. Pada zaman Dinasti Han Timur dan Tiga Kerajaan,
muncul banyak ahli kedokteran yang pandai akupuntur, di antaranya Kitab
Akupuntur yang ditulis Huang Pumi telah menjadi sebuah karya khusus yang
lengkap tentang sistem akupuntur.
Pada zaman dinasti-dinasti Jin Timur dan
Jin Barat serta Dinasti Utara dan Selatan (tahun 256 Masehi—589 Masehi
), karya-karya khusus tentang akupuntur bertambah semakin banyak, dan
pada masa itu pula akupuntur tersebar sampai Korea, Jepang dan
negara-negara lain.
Pada zaman dinasti Sui dan Tang ( tahun
581—907 Masehi ), akupuntur berkembang menjadi suatu disiplin ilmu. Pada
bagian kedokteran lembaga pendidikan ilmu kedokteran ketika itu
diadakan jurusan akupuntur. Kemudian, ilmu akupuntur terus berkembang
secara mendalam. Sampai abad ke-16, akupuntur mulai diperkenalkan kepada
Eropa. Namun sampai Dinasti Qing, para dokter lebih mengutamakan obat
daripada akupuntur sehingga pada derajat tertentu telah menghambat
kemajuan ilmu akupuntur.
Akupuntur mencapai kemajuan besar
setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949. Kini, di
lebih 2.000 rumah sakit kedokteran tradisional Tiongkok di seluruh
negeri terdapat bagian akupuntur; Penelitian ilmiah tentang akupuntur
sudah mencakup berbagai sistem tubuh manusia dan berbagai bagian klinis;
Sejumlah besar data eksperimen ilmiah yang berharga telah dicapai dalam
penelitian mengenai peranan pengaturan, peredam rasa nyeri dan
peningkatan imunitas akupuntur, serta gejala-gejala jingluo (meridian
akupuntur) serta hubungan antara titik akupuntur dan organ tubuh.
Hasil Tafakkur nenek moyang
Kalau saya melihat ilmu yang ada dalam kedokteran tradisional china adalah mengambil pelajaran yang ada di alam. Fenomena yang terjadi di alam juga terjadi di dalam diri manusia. Kita ambil contoh, di alam kita akan melihat ada fenomena bendungan, benddungan mengandung arti TANAH YANG KUAT AKAN MEMBATASI AIR. Fenomena ini diterapkan didalam tubuh manusia, yaitu organ tanah / penernaan jika kuat maka akan membuat air akan terkoordinir dengan baik oleh tubuh. Jika tanah lemah maka akan membuat air gampang keluar dari tubuh, seperti kasus diare.
Kalau saya melihat ilmu yang ada dalam kedokteran tradisional china adalah mengambil pelajaran yang ada di alam. Fenomena yang terjadi di alam juga terjadi di dalam diri manusia. Kita ambil contoh, di alam kita akan melihat ada fenomena bendungan, benddungan mengandung arti TANAH YANG KUAT AKAN MEMBATASI AIR. Fenomena ini diterapkan didalam tubuh manusia, yaitu organ tanah / penernaan jika kuat maka akan membuat air akan terkoordinir dengan baik oleh tubuh. Jika tanah lemah maka akan membuat air gampang keluar dari tubuh, seperti kasus diare.
Kita sering melihat fenomena pohon.
Pohon yang semakin tinggi, maka akan lebih mudah terterpa angin. Pohon
dalam pergerakan lima unsur adalah unsur kayu, jika unsur kayu terlalu
ekses energinya, maka akan membuat fenomena bergoyang atau vertigo.
Jadi saya ambil kesimpulan ilmu dasar
dari TCM adalah hasil perenungan para pendahulu kita dari melihat
fenomena yang ada di alam ini. Bagi saya ini adalah hasil tafakur yang
luar biasa, tidak semua orang bisa mengambil pelajaran dari melihat
alam, hanya orang tertentu saja yang diberikan hidayah dan keemampuan
itu.
Semua ilmu itu milikNya
Akhir-akhir ini muncul pendapat yang saling menjatuhkan diantara kalangan medis dan tradisional. Bagi yang saling menjatuhkan, saya berpendapat mungkin mereka belum tahu ilmunya. Ada beberapa dokter yang beranggapan jangan berobat ke tradisional karena belum ilmiah, jadi tidak aman bagi tubuh. Yang paraktisi tradisional juga sama mengatakaan” jangan ke dokter lagi, banyak obat yang menimbulkan efek samping” dan ungkapan yang lain, yang intinya saling menjatuhkan.
Semua ilmu itu milikNya
Akhir-akhir ini muncul pendapat yang saling menjatuhkan diantara kalangan medis dan tradisional. Bagi yang saling menjatuhkan, saya berpendapat mungkin mereka belum tahu ilmunya. Ada beberapa dokter yang beranggapan jangan berobat ke tradisional karena belum ilmiah, jadi tidak aman bagi tubuh. Yang paraktisi tradisional juga sama mengatakaan” jangan ke dokter lagi, banyak obat yang menimbulkan efek samping” dan ungkapan yang lain, yang intinya saling menjatuhkan.
Menurut hemat saya, semua ilmu itu baik
medis maupun tradisional, barat maupun timur semua adalah milik Alloh
SWT. Bagi kita, mari kita ambil yang baik-baik, tinggalkan yang jelek.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Sang pencipta Allah SWT.
Saya yakin praktisi tradisional suaatu saat juga butuh medis, demikian
sebaliknya praktisi medis suatu saat juga butuh tradisional.
Best regards,
Maroji:
http://akupuntur.wordpress.com/2007/07/07/sejarah-kedokteran-tradisional-tiongkok/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar