Rabu, 01 Agustus 2012

TENTANG HOMEOPATHY


Homeopati berasal dari Bahasa Greek, ”Homeos” yang bermakna serupa, dan “pathos” yang berarti penyakit. Homeopati adalah sebuah seni penyembuhan yang didasarkan pada hukum persamaan dengan tujuan memberikan kesembuhan yang sebenar-benarnya
Prinsip Dasar Homeopati
Prinsip dasar homeopati adalah “Similia Similibus Curentur” yang artinya serupa menyembuhkan yang serupa. Artinya homeopati bekerja dengan prinsip bahwa penyakit dapat disembuhkan oleh bahan yang sama yang mungkin telah menyebabkan timbulnya penyakit tersebut, dengan cara dipotentisasikan. Untuk lebih jelas kami gambarkan sebagai berikut :
”Serupa dapat menyembuhkan yang serupa”, maksudnya bahwa bahan yang digunakan untuk menyembuhkan orang yang sakit adalah bahan yang telah dipotentisasikan yang apabila bahan obat yang telah dipotentisasikan tersebut diberikan pada orang yang sehat akan menampakkan gejala yang sama dengan gejala yang ada pada orang sakit. Sebagai contoh, Allium Cepa (bawang merah), apabila kita iris, dia akan menyebabkan mata merah dan hidung berair. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bawang merah adalah obat yang tepat untuk orang yang mengalami gejala mata merah dan hidung berair. Contoh lain dapat kita ambil dari buah durian. Apabila kita makan buah durian terlalu banyak, maka tubuh kita akan panas, dan untuk menghilangkan panas tersebut, kita minum air dari kulit durian tersebut.
Sejarah Homeopati
Prinsip dasar homeopati sebagai sistem pengobatan awalnya diperkenalkan oleh seorang tabib ‘Hoppocrates’(300 sm) yang dikenal dengan prinsip “The Father of Medicine”. Ia menulis “ melalui zat yang sama penyakit dapat ditimbulkan dan melalui zat yang sama penyakit dapat disembuhkan”. ditemukan kembali oleh Samuel Hahnemann, seorang dokter kebangsaan Yunani yang lahir pada 10 April 1753, dan wafat pada 2 Juli 1843, dengan julukan “Bapak Homeopati”.
Sistem pengobatan homeopati berawal dari ketidakpuasan Samuel Hahnemann dengan sistem pengobatan alopati yang sudah dia tekuni sejak masa pendidikannya di Fakultas Kedokteran di Jerman. Dia menganggap obat yang diberikan kepada orang yang sakit mempunyai efek samping karena mengandung zat kimia yang membahayakan bagi tubuh.
Pada tahun 1790 Dr.Hahnemann menterjemahkan sebuah buku berbahasa inggris karangan Dr.Cullen yang berjudul “ Cullen’s Materia Medika” ke dalam Bahasa Jerman. Dia menemukan teori yang berhubungan dengan aksi kulit pohon kina dalam mengatasi malaria. Dia tertarik untuk mengkaji penemuan tersebut, kemudian kulit pohon kina dimakannya, alhasil dia terkena gejala malaria. Kemudian dipotentisasikannya kulit pohon kina dan kembali dimakannya. Ternyata gejala malarianya pun sembuh. Akhirnya kajian demi kajian dia lakukan, dan terus diujikan pada dirinya sendiri. Hasilnya membuatnya puas dan semakin yakin dengan apa yang sudah dia temukan.
Selama enam tahun dia bereksperimen, barulah tahun 1796 dia mengkonfirmasikan dan mempublikasikan hasil eksperimennya. Pada awal tahun 1800 Samuel Hahnemann telah membuktikan bahwa obat-obat yang dihasilkan dari dosis yang kecil mampu menyembuhkan penyakit yang diderita manusia mengikuti apa yang beliau namakan sebagai undang-undang keserasian (similar similibus curentur), dan menamakan sistem pengobatannya dengan nama homeopati
Perkembangan Homeopati
Perkembangan kedokteran homeopati sangat pesat di dunia, karena sejak kehadirannya disambut hangat oleh masyarakat Eropa. Dalam perkembangannya homeopati tidak lepas dari pengikutnya Samuel Hahnemann, Dr.Faderic Quinn (Inggris 1799-1879), Dr. Constantine Hering ( 1849-1900), Dr. Timothy F.Allen ( USA abad 19).
Pada tahun 1864 berdiri Rumah Sakit khusus homeopati di California, Amerika Serikat. Pada abad 20 jumlah rumah sakit homeopati terus bertambah hingga dua ratusan. Saat ini, sudah berdiri institut pendidikan khusus homeopati yang telah mencetak kurang lebih seribu homeopath.
Perkembangan homeopati dipelopori oleh Dr. Burhanuddin Helmy, orang melayu yang menuntut ilmu ke Negri India. Berawal dari penyakit asma yang dideritanya yang tak kunjung sembuh hingga pada akhirnya dia dikenalkan dengan pengobatan homeopati. Setelah rutin berobat, akhirnya penyakit asma yang sudah bertahun-tahun itu sembuh. Akhirnya beliau tertarik untuk mempelajari dan mendalami pengobatan homeopati dan seterusnya mengembangkannya di Malaysia, hingga julukan “Bapak Homeopati Malaysia” pun melekat pada dirinya. Setelah beliau wafat, perjuangan beliau dalam mengembangkan homeopati diteruskan oleh murid-muridnya.
Di Indonesia homeopati masih baru, sehingga belum banyak masyarakat yang tahu apa itu homeopati.
Keunggulan Homeopati
Pengobatan homeopati dapat Anda jadikan sebagai solusi berbagai masalah kesehatan yang tepat karena homeopati memiliki beberapa keunggulan diantaranya :
•    Dalam homeopati, begitu ada keluhan, dapat langsung disembuhkan, tanpa harus ada hasil tes laboratorium
•    Dalam homeopati, obat yang diberikan terbuat dari bahan alami sehingga tiada efek samping. Berbeda dengan obat kimia yang tidak terlepas dari adanya efek samping. Yang mana efek samping tersebut lama kelamaan akan memperparah keadaan pasien.
•    Obat homeopati berusaha untuk menyembuhkan dalam arti kata yang sebenarnya (pasien benar-benar sembuh) sehingga tidak perlu adanya ketergantungan obat.
•    Dalam homeopati obat bekerja menghilangkan penyebab dari penyakit, bukan menghilangkan akibat dari penyakit
•    Dalam homeopati, obat berusaha menghilangkan gejala-gejala yang ada, baik fisik maupun psikis
•    Obat homeopati aman untuk semua lapisan masyarakat, mulai dari ibu hamil, balita, orang dewasa, dan manula.
•    Obat-obat homeopati senang dikonsumsi karena rasanya yang enak dan juga manis, dan sangat digemari oleh anak-anak.
•    Obat homeopati tidak menggunakan binatang (kelinci dan tikus) sebagai bahan percobaan, tetapi langsung diujikan pada manusia.  karena itu sudah pasti obat homeopati sesuai diberikan pada manusia.
Homeopati dan Penyakit
Konsep sakit dalam homeopati adalah terganggunya tubuh, akal dan jiwa seseorang. Apabila penyakit tiba, maka perasaan tentram dalam diri seseorang akan hilang, yang terasa adalah gangguan yang sedang terjadi dalam tubuhnya. Kita pernah mendengar orang yang tidak sehat pergi ke dokter, dan setelah diperiksa untuk diketahui penyakitnya, ternyata dokter tersebut tidak menemukan masalah dalam organ pasien tersebut. Akan tetapi pasien tersebut masih saja merasa tidak sehat. Mengapa ? Hal itu membuktikan bahwa kondisi pasien tersebut telah terganggu fungsi tubuhnya yang disebabkan oleh situasi dan kondisi di sekeliling.
Homeopati tidak merawat berdasarkan nama penyakit, tetapi merawat orang atau tubuh yang sakit secara individu karena bisa saja dua orang menderita sakit yang sama, tetapi gejalanya berbeda.
Sebagai contoh, dalam mengatasi orang yang sakit perut, dalam alopati seorang dokter melakukan pemeriksaan hanya tertumpu pada masalah sakit perut si pasien, akan tetapi dalam homeopati, sakit perut pasien dianggap sebagai simptom atau gejala.
Selanjutnya dokter homeopati akan meneliti secara khusus, apakah yang sakit bagian atas atau bawah, bagian kiri atau kanan, apakah ada rasa enak ditekan atau rasa enak dengan membungkukkan badan. Seorang dokter homeopati tidak hanya melihat pada masalah sakit perut pasien, akan tetapi melihat pada gangguan yang berkaitan dengan mental, emosi dan keseluruhan dari kedua pasien tersebut. Contoh lain, dua orang yang mengalami darah tinggi. Pasien A gejalanya pusing, dan pasien B gejalanya tidak pusing, tetapi tengkuk terasa berat, karena gejala yang dialami berbeda, maka obat untuk kedua pasien itu pun berbeda
Dalam pengobatan homeopati, pasien diminta untuk bercerita tentang gejala-gejala yang dialaminya, dan kewajiban dokter homeopati untuk mendengarkan, memahami dan menganalisa dengan teliti gejala-gejala tersebut guna menemukan penawar yang akan diberikan sebagai obat penyembuhnya. Bila analisa benar dan tepat, maka penyakit yang diderita akan sembuh, namun sebaliknya bila analisa salah maka tidak diperoleh kesembuhan. Karena itulah, seorang dokter homeopati haruslah mempunyai kecakapan seperti :
•    Pengetahuan menyeluruh mengenai prinsip dan falsafah homeopati
•    Ketelitian
•    Kemampuan menafsirkan dan meneliti keadaan kesehatan pasien yang sebenarnya
•    Kesabaran dan menghindari kecenderungan mengulang dosis atau mengubah penawar
•    Pengetahuan tentang proses penyakit, dan meramalkan penyakit
•    Pengetahuan mengenai ragam makanan yang dapat membantu ke arah kesembuhan
•    Pengetahuan tentang halangan kesembuhan yang harus dihindarkan
Penyakit dalam homeopati adalah penyakit akut dan penyakit kronis. Penyakit akut durasinya singkat, dia mulai dan berakhir dalam beberapa hari atau minggu, seperti muntah berak (kolera), malaria, demam, dingin, pilek, campak, dan lain-lain. Penyakit kronis durasinya meluas sampai berbulan-bulan dan bertahun-tahun, seperti asma, kanker, wasir,dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar